SMPK Giovanni Kupang
merupakan lembaga pendidikan yang mengedepankan Profesionalitas menyiapkan
sumberdaya manusia yang berkualitas, meningkatkan inovasi, pengabdian,serta
kemitraan dengan berbagai industri dan lembaga. Dengan potensi, sumberdaya dan fasilitas yang
dimiliki, SMPK Giovanni Kupang
mampu melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang sangat bermutu bagi anak.
Para alumni sekolah ini sudah
menyebar di masyarakat, mereka sudah ada yang menjadi pengusaha sukses di Kota
Kupang dan NTT pada umumnya, pejabat di lingkungan birokrasi di kantor gubernur
dan di berbagai instansi lainnya. Bahkan ada yang pernah menjabat sebagai
Gubernur NTT. Sebut saja, mantan Gubernur NTT, Herman Musakabe, Ketua DPRD
Kabupaten Kupang, Tabais Kefan, Tius Natun,Jos Mamulak, Daniel Banunaek Bupati Timor Tengah Selatan (TTS),
pimpinan Trigana Air, Alein,dan ribuan alumni lainnya.
Sejak berdiri tanggal 1 Agustus 1950, sekolah ini sudah
meluluskan 7.114 orang yang saat ini duduk di instansi pemerintah dan swasta di
daerah dan nasional, bahkan di luarnegeri.
Sejarah Berdirinya SMPK Giovanni Kupang
Lapangan Upacara Sekolah Menegah
Pertama Giovanni Kepala Sekolah SMPK Giovanni Kupang, Drs. Urbanus Boli Duhan,
mengatakan, pemberian nama SMPK Giovanni baru ,tanggal 11 Januari 2003,.
Nomor : 044.4/TU/497/2003 Karena
sekolah ini dikelolah langsung oleh Yayasan Swastisari (Yaswari) Kupang. Sebelumnya, pada awal berdirinya, sekolah ini
diberi nama SMPK Frater Kupang. Nama ini, kata Urbanus,
pertama kali diberikan oleh Kongregasi
Bunda Hati Kudus (BHK)
sama seperti SMPK Frater Ndao-Ende dengan kepala sekolah pertama pada waktu
itu,
Fr. Alberitus,
BHK, (1950-1960).
Pembangunan pertama dimulai
dengan bangunan berdinding bebak dengan tiga ruang kelas. Namun setelah
berkembang, oleh para frater BHK, sekolah ini kemudian perlahan-lahan dibangun
tembok dengan enam ruang kelas sampai saat ini. Kini, sudah 11 kepala sekolah
yang dipercayakan untuk memimpin sekolah ini. Kepala sekolah kedua, Fr. M Achiles Seoradji, BHK, (1960-1969),
Petrus Kia Hipir (1969-1978), Sr. Maria Dolorosa, S.Sp.S, (1978-1987), Sr. Dra.
MD Lusi Mulyani, CB, (1987-1988), Fr. Yasintus, BHK, (1988-1989), Drs. Petrus
Lobo (1990-1992), PS Korebima (1989-1990 dan (1992-1999), Yoseph Lewar
(1999-2005), Drs. Urbanus Boli Duhan (2005-2012), Br.Drs.Yohanes Parjiya, CSA
(2012-2013) dan Drs. Bruno Attawuwur (2013 – Sekarang).
0 komentar:
Posting Komentar