Pages

Minggu, 02 Februari 2014

Sejarah Sekolah



SMPK Giovanni Kupang merupakan lembaga pendidikan yang mengedepankan Profesionalitas menyiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas, meningkatkan inovasi, pengabdian,serta kemitraan dengan berbagai industri dan lembaga. Dengan potensi, sumberdaya dan fasilitas yang dimiliki, SMPK Giovanni Kupang mampu melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang sangat bermutu bagi anak.

Para alumni sekolah ini sudah menyebar di masyarakat, mereka sudah ada yang menjadi pengusaha sukses di Kota Kupang dan NTT pada umumnya, pejabat di lingkungan birokrasi di kantor gubernur dan di berbagai instansi lainnya. Bahkan ada yang pernah menjabat sebagai Gubernur NTT. Sebut saja, mantan Gubernur NTT, Herman Musakabe, Ketua DPRD Kabupaten Kupang, Tabais Kefan, Tius Natun,Jos Mamulak, Daniel Banunaek Bupati Timor Tengah Selatan (TTS), pimpinan Trigana Air, Alein,dan ribuan alumni lainnya. 

Sejak berdiri tanggal 1 Agustus 1950, sekolah ini sudah meluluskan 7.114 orang yang saat ini duduk di instansi pemerintah dan swasta di daerah dan nasional, bahkan di luarnegeri.

  Sejarah Berdirinya SMPK Giovanni Kupang
Lapangan Upacara Sekolah Menegah Pertama Giovanni Kepala Sekolah SMPK Giovanni Kupang, Drs. Urbanus Boli Duhan, mengatakan, pemberian nama SMPK Giovanni baru ,tanggal 11 Januari 2003,. Nomor : 044.4/TU/497/2003  Karena sekolah ini dikelolah langsung oleh Yayasan Swastisari (Yaswari) Kupang. Sebelumnya, pada awal berdirinya, sekolah ini diberi nama SMPK Frater Kupang. Nama ini, kata Urbanus, pertama kali diberikan oleh Kongregasi Bunda Hati Kudus (BHK)
sama seperti SMPK Frater Ndao-Ende dengan kepala sekolah pertama pada waktu itu,
Fr. Alberitus, BHK, (1950-1960).

Pembangunan pertama dimulai dengan bangunan berdinding bebak dengan tiga ruang kelas. Namun setelah berkembang, oleh para frater BHK, sekolah ini kemudian perlahan-lahan dibangun tembok dengan enam ruang kelas sampai saat ini. Kini, sudah 11 kepala sekolah yang dipercayakan untuk memimpin sekolah ini. Kepala sekolah kedua, Fr. M Achiles Seoradji, BHK, (1960-1969), Petrus Kia Hipir (1969-1978), Sr. Maria Dolorosa, S.Sp.S, (1978-1987), Sr. Dra. MD Lusi Mulyani, CB, (1987-1988), Fr. Yasintus, BHK, (1988-1989), Drs. Petrus Lobo (1990-1992), PS Korebima (1989-1990 dan (1992-1999), Yoseph Lewar (1999-2005), Drs. Urbanus Boli Duhan (2005-2012), Br.Drs.Yohanes Parjiya, CSA (2012-2013) dan Drs. Bruno Attawuwur (2013 – Sekarang).

0 komentar:

Posting Komentar